"Kita hidup untuk apa?
Untuk mati..."
(ilma)
"Itu hanya masalah waktu, kalian terlambat bertemu..."
(nana)
"Dari sekian banyaknya perempuan di aula, cuma kamu yang dilihat..."
(Tika)
"Sabar, Cinta, dan Pasrah adalah surga dunia yang membawa kita ke akhirat..."
(Ustad Satori)
"Inilah hidup, penuh komitmen dan konsistensi. Tidak pernah sepi dari tantangan dan tidak selalu penuh kebahagiaan..."
(ersya)
"Bangsa ini kehilangan identitas..."
(bu ririn)
"Kalau kesulitan kita selesaikan, lalu kapan kebahagiaan kita urus?..."
(mario teguh)
"Kedewasaan bukan dilihat dari usia, tapi seberapa besar kita punya pengendalian diri..."
(mario teguh)
"Yang lebih sulit dari mengendalikan diri adalah mengendalikan perasaan..."
(ersya)
"Life`s like riding bicycle. To keep your balance, you must keep moving..."
(albert einstein)
Kamis, 29 Maret 2012
Mau jadi apa?
Hidup itu ada 3 masa.
Masa lalu
Masa sekarang
Masa depan
Telah jadi apa kita di masa lalu?
Sedang jadi apa kita sekarang?
Akan jadi apa kita di masa depan?
Membayangkan masa depan memang sangat indah, apalagi jika pedoman kita "Life is Beautiful"
Bicara tentang masa sekarang dan masa depan menurutku, suatu dilema. Kenapa? Karena ini masalah jati diri. Masa sekarang menentukan masa depan tepatnya!
Mau ngapain kita sekarang?
Mau berprestasi apa enggak?
Mau santai apa serius?
Mau maju atau stay
Mau menang apa kalah?
Apa orientasi hidupmu?
Menurutku, kita harus siap dari sekarang. Akan dibawa kemana seorang "saya"?
Kadang juga bingung, jujur aku belum menemukan "tempat" menemukan "ruang". Di bidang apa yang membuat aku bisa berkembang? Menulis, penelitian, musik, lukis, atau apa?
Jadi, sebenernya aku lagi nyari sesuatu yang bisa membuatku nyaman berada di "ruang" itu.
Liat ini pingin, liat itu pingin, rasanya pingin semua. Tapi kan ga mungkin ngembat semua :D
Intinya ini sebenernya aku nulis apa toh?! #malah bingung dewe hihihi :)
Intinya, mau jadi apa kita? sebuah pertanyaan yang bisa menguatkan pendirian kita, cita-cita kita- dan orientasi hidup!
Masa lalu
Masa sekarang
Masa depan
Telah jadi apa kita di masa lalu?
Sedang jadi apa kita sekarang?
Akan jadi apa kita di masa depan?
Membayangkan masa depan memang sangat indah, apalagi jika pedoman kita "Life is Beautiful"
Bicara tentang masa sekarang dan masa depan menurutku, suatu dilema. Kenapa? Karena ini masalah jati diri. Masa sekarang menentukan masa depan tepatnya!
Mau ngapain kita sekarang?
Mau berprestasi apa enggak?
Mau santai apa serius?
Mau maju atau stay
Mau menang apa kalah?
Apa orientasi hidupmu?
Menurutku, kita harus siap dari sekarang. Akan dibawa kemana seorang "saya"?
Kadang juga bingung, jujur aku belum menemukan "tempat" menemukan "ruang". Di bidang apa yang membuat aku bisa berkembang? Menulis, penelitian, musik, lukis, atau apa?
Jadi, sebenernya aku lagi nyari sesuatu yang bisa membuatku nyaman berada di "ruang" itu.
Liat ini pingin, liat itu pingin, rasanya pingin semua. Tapi kan ga mungkin ngembat semua :D
Intinya ini sebenernya aku nulis apa toh?! #malah bingung dewe hihihi :)
Intinya, mau jadi apa kita? sebuah pertanyaan yang bisa menguatkan pendirian kita, cita-cita kita- dan orientasi hidup!
Untuk Dia yang Kucinta
Dari : Nurkhalisha Ersyafiani
Untuk : Dia yang kucinta
Assalamu`alaikum,
Aku tahu aku takkan pernah mendengar balasan salam darimu, takkan bisa aku mendengar suaramu. Tapi itu bukan masalah buatku..
Apa kabar? Bagaimana? Tuhan baik kan? Aku tidak pernah lupa berdoa untukmu kepada Tuhan.
28 Maret 2012, tepat 10 tahun aku tidak melihatmu. Engkau jarang hadir di mimpiku, tapi tak apa mungkin kau nyaman disana.
Aku ingin cerita banyak kepadamu...
Sekarang aku sudah SMA, aku sudah hampir dewasa. Sangat banyak tanggung jawab yang harus kupanggul. Beban tugas, pekerjaan di rumah, dan lainnya. Tahukah kau? Masa SMA masa yang penuh dengan tantangan! Tantangan dalam berbagai bentuk. Misalnya teman, ujian, persaingan, prestasi, dan cinta. Kau tahu aku ingin bisa menghadapinya dengan santai tapi keadaan tidak mengizinkan. Setiap bulan hampir ada "Research Project" mungkin gara-gara SMA ku adalah sekolah riset jadi ya begitulah.
Bagaimana denganmu? Bebanmu tak ada pasti, aku selalu berdoa untuk mu.
Maaf, sebelum nya aku tidak ingin terlalu mengingatmu karena itu hanya akan menyesakkan dada. Tapi, hari ini 29 Maret 2012 saat tugas ekonomi, geografi, dan sejarah numpuk di meja belajarku tiba-tiba aku teringat kepadamu. Dan tak bisa ku pungkiri, aku merindukan kehadiranmu.
Tolong bicara kepadaku, beri aku semangat...
Sudah ya, aku lanjutkan belajarku. Doakan untuk kesuksesanku :)
Tuhan, jaga dia.
NB: Ayah, kau memang tak nyata di mataku tapi kau ada di hatiku, selalu.
LOVE,
Nurkhalisha Ersyafiani
Untuk : Dia yang kucinta
Assalamu`alaikum,
Aku tahu aku takkan pernah mendengar balasan salam darimu, takkan bisa aku mendengar suaramu. Tapi itu bukan masalah buatku..
Apa kabar? Bagaimana? Tuhan baik kan? Aku tidak pernah lupa berdoa untukmu kepada Tuhan.
28 Maret 2012, tepat 10 tahun aku tidak melihatmu. Engkau jarang hadir di mimpiku, tapi tak apa mungkin kau nyaman disana.
Aku ingin cerita banyak kepadamu...
Sekarang aku sudah SMA, aku sudah hampir dewasa. Sangat banyak tanggung jawab yang harus kupanggul. Beban tugas, pekerjaan di rumah, dan lainnya. Tahukah kau? Masa SMA masa yang penuh dengan tantangan! Tantangan dalam berbagai bentuk. Misalnya teman, ujian, persaingan, prestasi, dan cinta. Kau tahu aku ingin bisa menghadapinya dengan santai tapi keadaan tidak mengizinkan. Setiap bulan hampir ada "Research Project" mungkin gara-gara SMA ku adalah sekolah riset jadi ya begitulah.
Bagaimana denganmu? Bebanmu tak ada pasti, aku selalu berdoa untuk mu.
Maaf, sebelum nya aku tidak ingin terlalu mengingatmu karena itu hanya akan menyesakkan dada. Tapi, hari ini 29 Maret 2012 saat tugas ekonomi, geografi, dan sejarah numpuk di meja belajarku tiba-tiba aku teringat kepadamu. Dan tak bisa ku pungkiri, aku merindukan kehadiranmu.
Tolong bicara kepadaku, beri aku semangat...
Sudah ya, aku lanjutkan belajarku. Doakan untuk kesuksesanku :)
Tuhan, jaga dia.
NB: Ayah, kau memang tak nyata di mataku tapi kau ada di hatiku, selalu.
LOVE,
Nurkhalisha Ersyafiani
Sebab CaraNya Berbeda
"Sebab Tuhan punya cara, untuk mencintai makhlukNya
Dia titipkan hati pada semua insan yang Ia ciptakan
Agar kita dapat saling mengasihi..."
"Sebab Tuhan punya cara, untuk menguji hambaNya
Dia anugerahkan logika dan perasaan pada semua insan yang Ia ciptakan
Agar kita dapat menggunakannya dengan benar..."
"Sebab Tuhan punya cara, untuk menguatkan makhlukNya
Dia letakkan jiwa-jiwa tangguh pada tiap insan yang Ia ciptakan
Agar kita dapat menopang kelemahan-kelemahan dan menyatukannya dalam kekuatan..."
"Tuhan selalu punya cara untuk membuat kita berdoa kepadaNya..."
-29 Maret 2012-
Dia titipkan hati pada semua insan yang Ia ciptakan
Agar kita dapat saling mengasihi..."
"Sebab Tuhan punya cara, untuk menguji hambaNya
Dia anugerahkan logika dan perasaan pada semua insan yang Ia ciptakan
Agar kita dapat menggunakannya dengan benar..."
"Sebab Tuhan punya cara, untuk menguatkan makhlukNya
Dia letakkan jiwa-jiwa tangguh pada tiap insan yang Ia ciptakan
Agar kita dapat menopang kelemahan-kelemahan dan menyatukannya dalam kekuatan..."
"Tuhan selalu punya cara untuk membuat kita berdoa kepadaNya..."
-29 Maret 2012-
Selasa, 27 Maret 2012
Too Shy
Maybe I just feel ashamed
Or i`m too brave?
Its like a line that didn`t have the end
Maybe I`m too shy
To say to you
Say something about feeling
That won`t ever be real
Maybe its just like a princess story, have a bad page in the middle of that book but always seem lovely in the last page
This is absurd
We are too shy to talk to each other
Past, I`m realized this called challenge
But then, I`m sure that it doesn`t have a start and end because we are too shy
Then, I knew
For so long I just make the wish just on my mind and I never show it, I never action on it
Poor me
Or i`m too brave?
Its like a line that didn`t have the end
Maybe I`m too shy
To say to you
Say something about feeling
That won`t ever be real
Maybe its just like a princess story, have a bad page in the middle of that book but always seem lovely in the last page
This is absurd
We are too shy to talk to each other
Past, I`m realized this called challenge
But then, I`m sure that it doesn`t have a start and end because we are too shy
Then, I knew
For so long I just make the wish just on my mind and I never show it, I never action on it
Poor me
Bertahan
Ketika kau lengah menapaki jalan di depan mata, maka berusahalah sekali lagi
Hadapkan wajahmu ke depan dan tebuslah tirai tantangan
Melawan ego
Mengulur lagi harapan dan ambisi
Yakinlah, Tuhan bersamamu
Walaupun terkadang kesulitan terletak di tengah jalan
Ketika kau sudah berusaha merangkai pengharapan
Dan kau jatuh
Kau berpikir mundur
Kau merasa tak ingin melanjutkan mimpimu
Yakinlah, Tuhan bersamamu
Seketika itu firasatmu tidak langsung pulih
Kau butuh waktu untuk menyatukan niatmu lagi
Tak butuh waktu lama untuk orang sepertimu, yang tangguh dan tegar
Hanya afirmasi "bertahanlah..." yang akan memanggulmu kemudian
Mengumpulkan serpihan kekecewaan dan mengubahnya menjadi satu kekuatan
Maka bertahanlah, karena selalu ada pintu terbuka bagi orang sepertimu, yang yakin Tuhan ada disampingnya
Hadapkan wajahmu ke depan dan tebuslah tirai tantangan
Melawan ego
Mengulur lagi harapan dan ambisi
Yakinlah, Tuhan bersamamu
Walaupun terkadang kesulitan terletak di tengah jalan
Ketika kau sudah berusaha merangkai pengharapan
Dan kau jatuh
Kau berpikir mundur
Kau merasa tak ingin melanjutkan mimpimu
Yakinlah, Tuhan bersamamu
Seketika itu firasatmu tidak langsung pulih
Kau butuh waktu untuk menyatukan niatmu lagi
Tak butuh waktu lama untuk orang sepertimu, yang tangguh dan tegar
Hanya afirmasi "bertahanlah..." yang akan memanggulmu kemudian
Mengumpulkan serpihan kekecewaan dan mengubahnya menjadi satu kekuatan
Maka bertahanlah, karena selalu ada pintu terbuka bagi orang sepertimu, yang yakin Tuhan ada disampingnya
Senin, 19 Maret 2012
Mungkin Belum Saja
Tidak pantaskah mendapatkan apa yang dirasa paling pantas?
Tidak bisakah meraih apa yang dirasa bisa diraih?
Mengapa semudah itu menutup peluang?
Mengapa ada yang lain yang bisa menggantikan?
Mengapa ada pilihan?
Menjelma, berpura-pura, menutup harapan selalu tidak lebih baik dari mengungkapkan sebuah kejujuran.
Dan ini yang terjadi, sulit mengungkapkan.
Jalur yang terlanjur tertutup oleh kegelisahan.
Harapan yang sebenarnya di depan mata tapi terasa tidak nyata.
Kemungkinan yang sebenarnya nyata tapi tidak pernah terasa.
Hati yang sebenarnya bisa merasa tapi selalu beku oleh udara.
Dan pada akhirnya, semua hanya melintas saja, lalu hilang entah kemana.
Tidak bisakah meraih apa yang dirasa bisa diraih?
Mengapa semudah itu menutup peluang?
Mengapa ada yang lain yang bisa menggantikan?
Mengapa ada pilihan?
Menjelma, berpura-pura, menutup harapan selalu tidak lebih baik dari mengungkapkan sebuah kejujuran.
Dan ini yang terjadi, sulit mengungkapkan.
Jalur yang terlanjur tertutup oleh kegelisahan.
Harapan yang sebenarnya di depan mata tapi terasa tidak nyata.
Kemungkinan yang sebenarnya nyata tapi tidak pernah terasa.
Hati yang sebenarnya bisa merasa tapi selalu beku oleh udara.
Dan pada akhirnya, semua hanya melintas saja, lalu hilang entah kemana.
Bina Anggita-School For Autism #2
19 Maret 2012, sesuai janji saya datang lagi ke sekolah autisme "Bina Anggita". Saya datang bersama ibu saya jam 7.30 saat anak-anak sedang acara "Pagi Ceria Pagi Menyapa" dimana semua anak harus saling menyapa teman, guru, dan orang yang sedang berkunjung kesana.
Mereka sangat ditekankan pada pembiasaan sopan santun.
Nah, ini nih yang menarik.
Jadi ketika saya datang ke Bina Anggita, ada 3 orang mahasiswa psokologi UGM yang datang. Dua laki-laki, satu perempuan. Laki-laki yang difoto ini saya kira orang papua lho, ternyata dari AFRIKA! Yaah, warna kulit dan struktur tubuhnya hampir sama. Namanya Mokete siapaa gitu, susah namanya hehe. Tapi dia bisa dipanggil Ben biar gampang :D
Mereka sangat ditekankan pada pembiasaan sopan santun.
Menyapa ibu guru
Mencium tangannya
Melepas sepatu sendiri
Meletakkan sepatu pada tempatnya
Mereka sedang senam bersama
Nah, ini nih yang menarik.
Jadi ketika saya datang ke Bina Anggita, ada 3 orang mahasiswa psokologi UGM yang datang. Dua laki-laki, satu perempuan. Laki-laki yang difoto ini saya kira orang papua lho, ternyata dari AFRIKA! Yaah, warna kulit dan struktur tubuhnya hampir sama. Namanya Mokete siapaa gitu, susah namanya hehe. Tapi dia bisa dipanggil Ben biar gampang :D
saya-ben-ibu tatik
Informasi:
- Anak autis mendapat pengajaran pendidikan karakter dengan cara pembiasaan dari guru.
- Kualitas guru sebagai penentu kualitas karakter anak.
- Guru mengajar anak autis dengan penuh kesabaran.
- Di Bina Anggita terdapat 33 anak autis dengan 17 jumlah pengajar.
- Usia mereka rata-rata 3-19 tahun.
- Metode belajar dengan one on one (satu guru satu anak).
- Anak autis bisa berpretasi! Anak-anak di Bina Anggita sering menjuarai lomba di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
--Autism session end--
My Milktoof-Ickle and Lardee
Its so nice, cute, awawa isn`t it?
Ickle and Lardee call "milktoof" they are soooooo cuteeeeee! U can enjoy their story only at milktoof.blogspot.com :D
Jumat, 16 Maret 2012
Bina Anggita-School For Autism #1
Jumat, 16 Maret 2012 10.00 WIB
Saya dan ibu saya berkunjung ke Bina Anggita, sekolah luar biasa khusus anak autis. Subhanallah, disana ada 33 anak penyandang autis yang hebat-hebat. Kebetulan, karena hari Jumat hari yang pendek dan mereka pulang jam 11.00 siang dan saya datang pukul 10.00 maka dari itu anak-anak yang terfoto hanya sedikit-banyak yang sudah pulang. Jujur, saya tidak sempat berbicara lama dengan mereka, hanya berjabat tangan dan senyum. Saking saya kaget karena anak nya ramah, dan seperti anak-anak lainnya. Hanya, komunikasi mereka kurang lancar.
*saya sebagai juru foto, dan modelnya adalah ibu (batik pink) hihihi XD. InsyaAllah Senin, 19 Maret 2012 nanti, saya akan berkunjung ke sana lagi :)
Saya dan ibu saya berkunjung ke Bina Anggita, sekolah luar biasa khusus anak autis. Subhanallah, disana ada 33 anak penyandang autis yang hebat-hebat. Kebetulan, karena hari Jumat hari yang pendek dan mereka pulang jam 11.00 siang dan saya datang pukul 10.00 maka dari itu anak-anak yang terfoto hanya sedikit-banyak yang sudah pulang. Jujur, saya tidak sempat berbicara lama dengan mereka, hanya berjabat tangan dan senyum. Saking saya kaget karena anak nya ramah, dan seperti anak-anak lainnya. Hanya, komunikasi mereka kurang lancar.
Ruang karawitan
Dua dari banyaknya karya lukis yang dihasilkan anak autis di sekolah ini |
Mereka juga belajar membatik lo, unik ya warnanya :D |
Beberapa piala dari berbagai prestasi yang mereka hasilkan. Ada yang tingkat kabupaten, provinsi, sampai nasional. |
Ibu Sri Hartati sebagai Kepsek Bina Anggita (kiri) |
Langganan:
Postingan (Atom)