Mereka sangat ditekankan pada pembiasaan sopan santun.
Menyapa ibu guru
Mencium tangannya
Melepas sepatu sendiri
Meletakkan sepatu pada tempatnya
Mereka sedang senam bersama
Nah, ini nih yang menarik.
Jadi ketika saya datang ke Bina Anggita, ada 3 orang mahasiswa psokologi UGM yang datang. Dua laki-laki, satu perempuan. Laki-laki yang difoto ini saya kira orang papua lho, ternyata dari AFRIKA! Yaah, warna kulit dan struktur tubuhnya hampir sama. Namanya Mokete siapaa gitu, susah namanya hehe. Tapi dia bisa dipanggil Ben biar gampang :D
saya-ben-ibu tatik
Informasi:
- Anak autis mendapat pengajaran pendidikan karakter dengan cara pembiasaan dari guru.
- Kualitas guru sebagai penentu kualitas karakter anak.
- Guru mengajar anak autis dengan penuh kesabaran.
- Di Bina Anggita terdapat 33 anak autis dengan 17 jumlah pengajar.
- Usia mereka rata-rata 3-19 tahun.
- Metode belajar dengan one on one (satu guru satu anak).
- Anak autis bisa berpretasi! Anak-anak di Bina Anggita sering menjuarai lomba di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
--Autism session end--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar