Jumat, 06 Januari 2012

Kata

"Kata, kenapa kau tidak pernah bosan bercerita?"

"Karena setiap insan pasti membutuhkanku..."

"Apa yang mereka butuhkan?"

"Hanya sebuah ungkapan... yang terdiri dari kebahagiaan dan kesedihan"

"Mengapa kau biarkan insan itu menjadi sedih karena kamu yang terlontar?"

"Sedihnya mereka hanya sesaat.."

"Mengapa begitu...??"

"Karena kesedihan yang aku berikan tidak untuk merapuhkannya, melainkan menguatkannya"

"Bagaimana bisa?? Mereka yang sedih pasti hatinya terasa perih..."

"Perihnya mereka hanya sesaat..."

"Tidak mungkin, karena kesedihan pasti membawa rasa perih..."

"Mereka merasakan perih itu wajar. Taukah kau apa yang akan terjadi setelahnya?"

"Tidak..."

"Mereka akan kuat"

"...."

"Lebih kuat dari insan manapun"

"...."

":)"

Gerakan Nyata

Disinilah nyalimu bermain
Ketika terpapar dua pilihan 
Disinlah keyakinanmu berperan
Ketika pilihan itu mengundang konsekuensi
Disinilah niatmu bergejolak
Ketika dua duanya memberikan harapan yang sama
Disinilah ragamu bertindak
Ketika ternyata dua pilihan sama sama beresiko


Disinilah hatimu dibutuhkan
Pikiranmu bekerja rasional
Tekadmu berbadan tegap


Disinilah, dimana jemarimu menengadah menjemput restu Tuhan...




Nurkhalisha Ersyafiani, 6 Januari 2012

matahari-hujan-pelangi

Mungkin belum saatnya hal seperti yang diharapkan terjadi.
Karena ketika matahari mengadu pada hujan untuk berhenti, hujan pun berpikir apakah dia mau berhenti apa tidak. Ketika itu terjadi silang pendapat dan akhirnya malah menghadirkan pelangi...


Tulisan diatas abstrak banget. Tidak jelas apa artinya. Hanya ada matahari-hujan-pelangi.


Jika matahari dan hujan tidak pernah akur maka tidak akan pernah terjadi pelangi.