Senin, 13 Juni 2011

They have no care.

Pingin banget dah tuh ngeritik anggota-anggota pemerintah! Mungkin kalo jadi wartawan isi list nya cuma KPK, Gayus, Melinda, Nazarudin, menpora---->yg ada kaitannya sama korupsi, apalagi yg sampe pembunuhan, penembakan pulisi, keracunan, bakteri E.Coli. Ngga ada malu-malu nya apa ya? = - ish. Disisi lain acara yg ngga layak jadi konsumsi publik, kayak Petir, Bigbrother. Kalo dicermati kurang gawean banget ngeliatin orang2 itu. Kehidupan mereka. Belum lagi habis tamatan sinetron ini, sinetron yg lain udah ngiklan. Yaa, pantes aja kali moral bangsa nol. Setiap hari yang dilihat adalah yg tidak mendidik, sinetron Indonesia ibaratnya "nasi menjadi bubur". Sulit untuk ngerubah sistem dan pola pikir bangsa ini, prihatin sekaligus kecewa. Kadang acara yg bagus-bagus justru meniru dari luar. Oke, semua budaya masuk Indonesia tanpa seleksi. Entah itu norak, 4L4y, sampe yg nggak banget---->baju kurang bahan. Itu semua salah siapa??? Disisi lain banyak tayangan yg nunjukin rumah artis, segala macem koleksi-kacamata, gadget, baju, sepatu. Nge-shoot mereka yg lagi jalan jalan, makan dimana kek, nyalon, itu kan bukan suatu hal yg patut di tampilkan di media. Apa mereka tau dampak nya? Terjadilah fashionista. Semua golongan pingin kayak "artist wannabe" nya mereka, apa apa di beli. Demam sillyband di borong, Blackberry, Iphone, Ipod. Gadget yang harganya selangit Nggak ada yg bisa disalahkan karena budaya-budaya yang kurang baik itu masuk tanpa kita mempertahankan apa yg kita punya. Na`as banget kan? Budaya sendiri nggak kenal. Yaa, jangan salahin orang kalo tradisi kita di klaim sana-sini. Hal ini mengerikan banget. Bayangkan 5-9 tahun kedepan! apa yang mampu dipertahankan dan diberdirikan sekarang aja seakan sudah lumpuh. It`s too complicated, this problem maybe can`t be solved if they have no Care! Sekarang ya, apa sih yg dicari dari uang? Uang itu bukan dewa, bukan apapun yg dapat membuat kita bahagia permanen. Lalu kenapa mereka mencarinya? Tanpa peduli bagaimana orang yang lebih membutuhkan uang. Gampangannya, kesenjangan sosial di Indonesia tinggi. Yang namanya orang nggak mampu ya bener-bener susah sekolah, makan kadang engga, dari segi fisik-rumah aja udah kelihatan. Kasihan kadang, mereka masih berpotensi membangun tapi nggak ada financial. Yang namanya orang mampu, segala macem dipenuhi demi kepentingan status dan nilai di mata orang. Kaya itu boleh, asalkan kaya hati, kaya iman, kaya pikiran. Bukan kaya harta, justru setiap rezeki yg kita terima adalah titipan dari Tuhan, gimana caranya biar dari rezeki itu kita bisa membuka ladang pahala. Lihat sekarang, siapa lagi yg akan membangun negara? Para pendirinya aja pengecut. Keluyuran-ke luar negri. Hey look, itu sama sekali pecundang. Lempar batu sembunyi tangan. Kasarannya "mereka sekolah ngga?". Gini deh, kenapa Tuhan menciptakan pengkhianatan? Mungkin aku yang ngga tau ada motifnya mereka-mereka itu melakukan hal memalukan, mejatuhkan diri mereka sendiri, mempermalukan kodrat yg udah Tuhan ciptain. Apa sebenarnya yang mereka pikirkan saat "melakukan itu". Are they think that there`s no sins coz to them? Dosa. Itu gunanya dosa, untuk menambah nilai min di kehidupan mereka. Hmm aku bicara jujur, polos... Banyak mengapa di otakku, salah satu yg sesuai sama topik ini adalah "mengapa nilai Pancasila dibunuh perlahan?" Hal ini kritis. Pancasila itu sempurna, mengandung sepenuhnya derajat bangsa. Dimana letak norma itu sekarang? Masihkah "ada"? ayo, buatlah keseimbangan antara nafsu dan kebutuhan. Pikirkan secara rasional!


Maju dimulai dari sekarang, dari yang paling murni yaitu diri sendiri, lalu berbagi untuk sesama! Biarkan anak bangsa merasakan udara yang sama 5 tahun ke depan bukannya udara colongan yang tersendat sendat. Biarkan mereka menikmati sedapnya hidup. Biarkan mereka sekolah, bukannya dirumah-nonton TV. Biarkan mereka belajar mengharhai bangsa ini. Sepenuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar