Senin, 19 Maret 2012

Bina Anggita-School For Autism #2

19 Maret 2012, sesuai janji saya datang lagi ke sekolah autisme "Bina Anggita". Saya datang bersama ibu saya jam 7.30 saat anak-anak sedang acara "Pagi Ceria Pagi Menyapa" dimana semua anak harus saling menyapa teman, guru, dan orang yang sedang berkunjung kesana.
Mereka sangat ditekankan pada pembiasaan sopan santun.

Menyapa ibu guru

Mencium tangannya

Melepas sepatu sendiri

Meletakkan sepatu pada tempatnya

Mereka sedang senam bersama










Nah, ini nih yang menarik.
Jadi ketika saya datang ke Bina Anggita, ada 3 orang mahasiswa psokologi UGM yang datang. Dua laki-laki, satu perempuan. Laki-laki yang difoto ini saya kira orang papua lho, ternyata dari AFRIKA! Yaah, warna kulit dan struktur tubuhnya hampir sama. Namanya Mokete siapaa gitu, susah namanya hehe. Tapi dia bisa dipanggil Ben biar gampang :D
saya-ben-ibu tatik
Informasi: 
  • Anak autis mendapat pengajaran pendidikan karakter dengan cara pembiasaan dari guru.
  • Kualitas guru sebagai penentu kualitas karakter anak.
  • Guru mengajar anak autis dengan penuh kesabaran.
  • Di Bina Anggita terdapat 33 anak autis dengan 17 jumlah pengajar.
  • Usia mereka rata-rata 3-19 tahun.
  • Metode belajar dengan one on one (satu guru satu anak).
  • Anak autis bisa berpretasi! Anak-anak di Bina Anggita sering menjuarai lomba di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. 


--Autism session end--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar