Senin, 04 Juli 2011

Biarkan Apa Adanya

Pernahkah kalian belajar teori mimpi? Angan yang besar dan penuh energi, inginnya segera tercipta.


Mimpi pernah menjadi guru dalam cita-citaku. Berdoa hingga larut, sujud dengan penuh harap.


Dan, waktu terus berjalan bersama ambisi-ambisi yang kuat.


Aku selalu yakin akan apa yang aku harapkan, impian terbaik ku.


Sudah belasan bahkan, rajutan mimpi kuhadirkan dalam setiap doa-doaku.


Tapi apa kata takdir dan angka keberuntunganku?


Kesempurnaan harapanku luntur, terbang dan berlari dariku.


Menjauh.


Kata-Nya mimpi ku belum berpihak pada langkahku.


Tetap akan datang pada waktunya.


Rasa kecewa pastilah ada, menggelembung di dadaku.


Selepas hilangnya mimpi, aku masih punya empat arah mata angin yang akan membimbingku.


Menuju kerida`an Tuhan.


Bangkit, meraih mimpi yang lain yang sudah kubuat dulu.


Mencari celah terbuka untuk kesempatan yang ada.


Karena, tidak semua hal dapat terkendali oleh sepuluh  jemari manusia.


Perlu waktu dan restu Tuhan untuk meraihnya.


Milikilah mimpi dan ambisi namun jangan terobsesi.


Kuatkan jati diri untuk benteng pertahanan.


Yakinkan Tuhan, kalau mampu mewujudkan mimpi dan bisa!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar