Kamis, 15 Maret 2012

4 hari di Ponjong

Dari tanggal 9 Maret 2012-12 Maret 2012, SMAN 6 ngadain "Namche Research Camp 2012" di Ponjong. Tepatnya, Dusun Jomblang Tengah, Karangasem, Ponjong, Gunungkidul.
Alhamdulilah, sampai sana dapat induk semang yang ramah, beliau berdua adalah Ibu Kasinem dan Bapak Yatmo.
Selama 4 hari disana, pelajaran yang paling berharga adalah : Menghargai, Menerima, dan Mengasihi.

Jadi begini,
Ibu Kasinem dan Bapak Yatmo berusia sekitar 50 tahun. Memang ya, orang-orang seperti beliau sering lupa usia. Mungkin karena bagi mereka usia tidak berarti apa-apa. Mereka hanya terus melakukan kebaikan tanpa memikirkan sudah berapa tahun mereka hidup.
Mereka hidup dalam kesederhanaan tanpa pamrih. Setiap pagi bangun jam 4 lalu masak air. Yah, namanya anak kota apa boleh buat? Ketika beliau berdua sibuk di dapur, sangga saya (Penegas Kartini 3) masih betah kerukupan sleeping bag... Ketika kami semua bangun, makanan sudah tersedia di meja.
Beliau berdua jarang ngomong, kalaupun iya hanya unutk mengingatkan kami makan. Subhanallah :)
Beliau memiliki 2 orang anak, ada yang sudah menikah ada yang sudah bekerja. Pernah suatu ketika beliau menunjukkan foto anaknya yang sudah menikah lalu sambil bergumam (saya nggak ngerti karena pake basa jawa).. Intinya beliau kangen sama anaknya. Dan dengan kedatangan sangga saya beliau merasa senang, karena suasana rumah jadi ramai.
Padahal justru saya yang merasa malu, tidak bisa apa-apa. Mungkin karena kami semua banyak kegiatan dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

Yang jelas, ada kehangatan dan kesederhanaan yang tercermin dari sikap kedua orangtua tersebut. Saya jadi belajar untuk lebih bisa menerima kenyataan dan anugerah yang telah Tuhan berikan.
Bersyukur, ketika manusia se-tua mereka masih harus banting tulang mengurus hidupnya, saya justru merasa menjadi manusia konsumtif yang apa-apa serba ada dan menikmati nya tanpa berpikir ada yang lebih besar untuk disyukuri.

Terimakasih  untuk cinta dan kasihmu Ibu Kasinem dan Bapak Yatmo :)

@Ponjong

Senin, 09 Januari 2012

PR :D

PR dari  Mbak Rakyan :)
1. Negeri dalam film fiksi apa yang paling kamu sukai? Alasannya?
Jawaban: Jarang nonton film fiksi sih dan ga pernah ngafalin nama negerinya soalnya susah hehe :D suka juga baca novel fiksi :')
 2. Kalau km diberi kesempatan mengunjungi negeri itu, apa yg kamu lakukan di sana?
Jawaban: Sebuah negeri... umm mungkin disana aku bakal hunting makanan dan hunting foto kali yaaa
3. Soundtrack film apa yang paling ngena dalam perasaanmu?
Jawaban: Soundtracknya film Surat Kecil Untuk Tuhan kali yaaa
4. Oya, di mana perpustakaan yang paling nyaman yang pernah kamu kunjungi?
Jawaban: Namanya perpustakaan "Tatsuko Shioya" view nya nenangin banget. Lupa nama tempatnya soalnya agak mblusuk desa hehe
5. Menurutmu peradilan di Indonesia gimana? Alasannya?
Jawaban: Peradilan macam kayu dimakan rayap deh. Pengadilannya tidur mulu, ga bisa tegak-tegak.
6. Menurutmu pula, kenapa sih banyak kesenjangan di peradilan antara pihak elite (koruptor) dengan warga miskin? Gimana perasaanmu?
Jawaban: Banyak kesenjangan soalnya biasanya orang kaya yang duitnya melimpah tuh lupa dunia, lupa sesama, sampe lupa ajaran agama. Mereka gak peduli ada yg lebih butuh dari pada dia.. Perasaanya nyebelin banget!!!
7. Apa yang kamu lakukan kalau diberi kesempatan main film bareng seleb idola? Mau nggak?
Jawaban: Bakal seneng!!!! MAU BANGETTTT (tapi ga menimbulkan tafsiran "anak lebay" kayak fans nya justin yang sampe nangis2 teriak gituh ._.
8. Apa kesalahan terbesarmu tahun 2011 lalu?
Jawaban: Belum bisa memaksimalkan potensi diri . .
9. Kenangan apa yang paling sulit kamu lupakan seumur-umur hidupmu?
Jawaban: Kenangan pas sama temen-temen. kapanpun itu selalu "ngena"
10. Gimana perasaanmu saat teringat kenangan itu?
Jawaban: Suka senyum-senyum sendiri, pringas pringis gitu hehe
11. Dan yang terakhir, apa pendapatmu tentang hujan? Hehe :)
Jawaban: Hujan. Aku suka hujan. Hujan itu punya banyak kepribadian... Kebengisan, kesedihan, dan kebahagiaan :) Terkadang membawa memori yang menguap terus bisa keinget memori itu lagi. Hujan juga meghadirkan toleransi, misalnya kalo mau ke sekolah terus ujan terus telat... pasti ga dimarahin :DDD

:)
Pertanyaan buat Mbak Rakyan: "Kenapa pertanyaannya nanggung? 11 lagi hehe"

Jumat, 06 Januari 2012

Kata

"Kata, kenapa kau tidak pernah bosan bercerita?"

"Karena setiap insan pasti membutuhkanku..."

"Apa yang mereka butuhkan?"

"Hanya sebuah ungkapan... yang terdiri dari kebahagiaan dan kesedihan"

"Mengapa kau biarkan insan itu menjadi sedih karena kamu yang terlontar?"

"Sedihnya mereka hanya sesaat.."

"Mengapa begitu...??"

"Karena kesedihan yang aku berikan tidak untuk merapuhkannya, melainkan menguatkannya"

"Bagaimana bisa?? Mereka yang sedih pasti hatinya terasa perih..."

"Perihnya mereka hanya sesaat..."

"Tidak mungkin, karena kesedihan pasti membawa rasa perih..."

"Mereka merasakan perih itu wajar. Taukah kau apa yang akan terjadi setelahnya?"

"Tidak..."

"Mereka akan kuat"

"...."

"Lebih kuat dari insan manapun"

"...."

":)"

Gerakan Nyata

Disinilah nyalimu bermain
Ketika terpapar dua pilihan 
Disinlah keyakinanmu berperan
Ketika pilihan itu mengundang konsekuensi
Disinilah niatmu bergejolak
Ketika dua duanya memberikan harapan yang sama
Disinilah ragamu bertindak
Ketika ternyata dua pilihan sama sama beresiko


Disinilah hatimu dibutuhkan
Pikiranmu bekerja rasional
Tekadmu berbadan tegap


Disinilah, dimana jemarimu menengadah menjemput restu Tuhan...




Nurkhalisha Ersyafiani, 6 Januari 2012

matahari-hujan-pelangi

Mungkin belum saatnya hal seperti yang diharapkan terjadi.
Karena ketika matahari mengadu pada hujan untuk berhenti, hujan pun berpikir apakah dia mau berhenti apa tidak. Ketika itu terjadi silang pendapat dan akhirnya malah menghadirkan pelangi...


Tulisan diatas abstrak banget. Tidak jelas apa artinya. Hanya ada matahari-hujan-pelangi.


Jika matahari dan hujan tidak pernah akur maka tidak akan pernah terjadi pelangi.

Rabu, 04 Januari 2012

palsu

Kekuatan itu adalah saat kita merasa tidak mampu melakukan sesuatu lagi, lalu mengeluh, dan sadar kemudian bangkit secepatnya.

Kekuatan selalu dilewati oleh cobaan. Sekeras apapun itu....

Ujian tidak pernah pandang mata, kepada siapa dulu dia harus menyakiti.
Sebenarnya bukan "menyakiti" tapi memberi lagi kekuatan yang pernah berdiri.

:')

Jumat, 16 Desember 2011

Tiket Surga dari Tuhan



Ini adalah sebuah kisah nyata. Didalamnya terukir ksedihan, pengorbanan, dan cinta. Ini bukan kisah biasa. Walaupun setiap manusia bisa menuangkannya dalam secarik kertas, namun sedikit dari mereka yang benar-benar paham akan arti yang tergerai didalamnya. Cerita dalam kisah ini  bukan bicara tentang skenario kehidupan, lambaian peristiwa kemenangan, ataupun kata-kata pujaan. Akan tetapi, disinilah sebuah realitas dalam iringan nada kehidupan tercipta secara nyata. Awal mula kisah ini adalah ketika Ia berkeluarga, menjadi seorang istri bagi suami, dan ibu bagi anak-anaknya. Beliau yang muda belajar mengatur rumah tangga, menata kembali kebahagiaan yang nyaris sempurna.
Beliau berdua begitu menyayangi saya dan adik saya. Masa kecil kami penuh dengan tawa dan cinta. Beliau berdua senantiasa meluangkan waktunya untuk membacakan dongeng sebelum tidur kepada kami, memaksa kami menghafal Juz`Amma setiap selesai shalat jama`ah, membuatkan jus jeruk setiap sore, membuatkan rak boneka dikamar kami, dan yang paling penting bagi mereka adalah selalu mendoakan kesuksesan untuk kami berdua.
Ternyata dibalik kebahagiaan kami sekeluarga, Tuhan memilih rencana lain. Senyuman keluarga kecil kami terhenti di bulan Maret tahun 2002. Saat itu saya berusia 5 tahun, sedang berada di TK Angkasa, Madiun (sekolah saya).Tiba-tiba dentuman dahsyat diiringi kobaran asap hitam terlihat tepat di sebrang tembok dekat TK Angkasa. Entah sesuatu apa yang menggerakkan batin saya hingga membuat saya menangis histeris. Alangkah naas  nya pagi itu, ternyata benar bahwa ayah saya telah tiada karena jatuh dari pesawat Hawk MK-53. Sedikit cerita, ayah saya adalah seorang pilot pesawat tempur di Lanud Iswahjudi, Madiun. Ketika peristiwa itu terjadi, ayah saya sedang latihan Aerobatic oleh tim “Jupiter ”.
Sejenak, rentetan kepiluan merangkak di benak saya. Betapa mudahnya Tuhan merenggut kebahagiaan kami, betapa perihnya kehidupan kami selanjutnya.
Dari sinilah Tuhan mengajarkan kekuatan pada ibu saya. Memang benar, baru sekitar tujuh tahun setelah tahun 2002 ibu saya benar-benar ikhlas. Gejolak batin yang dialami ibu saya sempat membawa keriuhan dan masalah dalam kehidupan saya dan adik saya. Semenjak kejadian itu, kami bertiga pindah ke Yogyakarta dan tinggal bersama nenek dan kakek.
Ibu tidak tahu kalau kejadian sepahit ini memberikan anugerah terindah dan bukti cinta Tuhan kepada ibu..
Ibu luar biasa hebatnya. Mencarikan saya Sekolah Dasar terbaik sambil mengurus adik saya yang baru berusia 2 tahun. Ibu pontang-panting menjawab pertanyaan teman-teman barunya mengenai alasan kepindahannya ke Jogja,ibu mencari pekerjaan, ibu bekerja mencari uang untuk kami, ibu berusaha membahagiakan nenek dan kakek sebagai balas jasa karena kami boleh tinggal dirumah mereka. Banyak hal yang ibu harus lakukan saat itu-sendirian.
Ibu sering menangis tiap malam, bersimpuh dan mengadu pada Tuhan. Saya sering melihat matanya sembap dipagi hari. Emosi ibu tidak stabil. Ibu jadi mudah marah, mudah melamun, kondisi ibu benar-benar membuat saya tidak suka dengan Tuhan.
Dan argumen saya mengenai kebencian Tuhan kepada kami bertiga karena telah mengoyak kehidupan kami, itu adalah kesalahan terbesar saya. Tuhan tidak pernah jahat ternyata. Saya percaya itu karena keluarga saya tidak ada yang menelantarkan kami bertiga. Justru dari situlah rezeki datang dan mengundang simpati dari keluarga besar saya. Mereka semakin cinta dengan kami bertiga.
Semakin hari, ibu semakin menyenangkan. Ibu bisa tersenyum! Dan itu membuat hati saya benar-benar bahagia.
Menjalani hari dan mewujudkan mimpi-mimpi baru tidaklah mudah bagi kami bertiga. Disela-sela kebahagiaan dari keluarga besar tercinta tidaklah mudah kami terima, sebab terkadang sosok ayah masih bersemayam dalam hati kami. Setiap lebaran Idul Fitri, kami selalu membayangkan dan merasakan kehadiran ayah. Menyumbang tawa disetiap acara silaturahmi.
Kehidupan terasa seperti beban bagi kami. Akan tetapi, bagi ibu tidak. Ibu sudah punya kekasih baru. Setiap malam ibu berdoa, mengeluh, mengadu, memohon kepada kekasihnya. Ibu tak jarang membangunkan kami untuk Tahajud bersama, dan berdoa untuk kebahagiaan ayah. Semakin hari, saya mulai merasakan kehadiran kekasih baru ibu, membawa-Nya kedalam tidurku, memaksa-Nya mengabulkan doa-doaku. Ibu selalu bisa menuntunku menuju keikhlasan yang abadi dan permanen. Akhirnya, ibu memberi tahu kepada kami bahwa kekasih barunya adalah Tuhan. Ibu juga bilang bahwa cinta yang abadi hanya cinta kepada Tuhan, dan apapun yang kita minta asal kita menjadi anak yang sholeh, bagi Tuhan mudah sekali mengabulkan doa-doa. Jadi mulai saat ini, saya dan adik saya akan terus mencintai Tuhan.
Sekarang saya sudah SMA, dan saya mulai memahami betapa tajamnya kisah ini, dan percayalah bahwa seluruhnya telah berhasil dilalui oleh wanita terkuat dan berani. Ibu berhasil membuka pintu harapan dan cita-cita untuk hidup saya dan adik saya. Ibu selalu meyakinkan kami bahwa Tuhanlah segalanya. Ibu, yakinlah bahwa secara tidak langsung Tuhan telah memberikan tiket surga untuk ibu. Ibu selalu bisa memilih kekasih paling baik..

Sabtu, 03 Desember 2011

love, the unready feeling

Ketika cinta berbicara kebisuan, yang tersisa adalah duka
Menggelayut manja di tepian batin
Mengorek dalam perihal kesedihan
Ketika cinta melihat kemegahan, yang nyata adalah silau yang memecah kegelapan
Nada gelisah selalu hadir saat pupusan harapan terbanting
Merangkak merintih dihempas lara

Optimalisasi Transportasi Publik di Yogyakarta-TA JURNAL

Yogyakarta adalah kota pelajar. Ya, siapa yang tidak mengenalnya? Tentu saja yang namanya kota pelajar pasti terdapat banyak pelajar. Namun, apa jadinya jika transportasi umum di Yogyakarta bernilai kurang maksimal bagi pelajar. Seringkali kita melihat kondisi bus kota dan angkot kecil yang mengenaskan, misalnya jok penumpang yang sudah robek, pegangan bus yang sudah berkarat dan pengapnya udara, juga bau lapuk besi tua. Adanya Trans Jogja (TJ)  sedikit membantu trasnportasi pelajar. Dikatakan hanya sedikit karena Trans Jogja belum menjangkau seluruh daerah-daerah di Yogya dan berhenti hanya di halte TJ. Padahal banyak kawasan pelosok yang terdapat pelajar dan masih membutuhkan sarana transportasi umum untuk bepergian.
Waktu pagi hari saat akan berangkat sekolah, sering tertangkap mata banyak siswa SMP dan SMA yang menunggu angkot kecil lewat, adapula yang harus berjalan jauh untuk mencapai sisi kota yang pasti dilewati bus kota. Walaupun mayoritas siswa SMA di Yogya telah mengendarai motor ataupun mobil ke sekolah, namun hal ini justru meningkatkan kepadatan jalan di pagi hari. Apalagi pelajar yang mungkin terpaksa mengendarai motor karena malas menunggu bus atau angkot yang datangnya lama yang dapat menyebabkan terlambat sekolah. Berdasarkan pengalaman, ada beberapa orang yang kurang nyaman berada di kendaraan umum seperti bus kota. Mereka mengeluhkan ketidaknyamanan ketika cuaca sedang hujan atau panas, apalagi jika ada banyak penumpang dengan kuota bus yang sedikit, menyebabkan berdesak-desakan antar penumpang. Selain itu, masalah keamanan yang diragukan menyebabkan tak jarang maraknya kasus copet dan gendam di angkutan umum.
Pernahkah terbesit di pikiran kita bahwa semakin terbatasnya jumlah transportasi umum di kota yang cenderung padat penduduk dapat menyebabkan anak sekolah yang belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) terpaksa mengendarai motor untuk bepergian. Selain itu, apabila komunitas pelajar mengemudikan motor di pagi hari dapat menyebabkan polusi asap knalpot, walaupun ada juga yang menaiki sepeda namun itu hanya minoritas yang terlihat.
Mengupas masalah fasilitas umum khususnya alat trasnportasi di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Untuk mengoptimalkan transportasi umum di Yogyakarta dapat dilakukan dengan memperluas jalur bus kota dan angkot kecil ke instansi pendidikan dan fasilitas umum, memperbaiki kualitas keamanan, kebersihan, dan fisik angkutan umum di mata masyarakat dan pelajar, serta memaksimalkan kinerjanya. 

Kamis, 10 November 2011

half

Komitmen dalam hidup adalah berani lelah. Terkadang langkah perlangkah dalam benang kehidupan menuai kontroversi, yang disisi lain tercantum kebahagiaan dan dilain sisi terdapat kesedihan. Mungkin "kesedihan" itulah yang bernama GALAU.
Pernah nggak kepikiran, kalo orang yang hidup berasaskan kesedihan dan nggak pernah bersyukur. Apa jadinya? Yap, mengalami kegalauan selama hidupnya. Apa ada orang galau senyam-senyum sendiri? Yang ada mata merem-melek, mulut menjep-menjep, hati dongkol, mata sembap.

Setelah kupikir-pikir.Galau berhasil mngeksiskan diri. Semua remaja kalo lg sedih plus gundah ngomongnya "aku lagi galau e..."
Pernah nggak berpikir, kalo ngatain galau ke diri kita itu namanya sugesti!

Galau never bring smile...

Sabtu, 22 Oktober 2011

Old frame

SMP yang dulunya super labil,cinta monyet, biru, boros.
Sekarang, SMA. Di sekolah yang berbeda yang udah pada misah. Masing-masing bikin lagi ceritanya, masing-masing bakal punya temen baru, sahabat lagi, ambisi lagi.
7B, 8B, 9C.
Awalnya surprise sedih pas dapet smp mojok, di sleman, depok. Awalnya malah nggak tau di situ ada sekolah. Sempet nggak nerima, karena keliatan kurang dana banget buat pembangunan sekolahnya.Apalagi kantinnya yang kotor dengan jajanan yang standar smp depok lah.

Tapi ternyata semua itu cuma frame nya aja.
Aku mulai melihat smp ku dengan teliti.
Ada kisah di dalam bingkainya.
Cinta
Sahabat
Musuh
Ya, layaknya cerita formal pada umunya.

Tiba-tiba inget Bali, naik bis bareng-bareng, tidur bareng, nyanyi bareng, belanja bareng, apalagi pas foto bareng. Atmosfer nya kena banget.

Dan cerita super itu terbingkai dalam frame sederhana. Dari lokasi yang sempit, dari ruang yang kecil yang dalamnya punya nasehat yang luar biasa.

SMP-kangen.

Lagi-lagi-lagi

22oktober2011

TIK lagi. Bosen lagi. Nggak ada yang nggatekke lagi.
Mesti setiapTIK-artinya ngantuk. Lha habis gurunya nerangin kayak lagi ndongengin-a.k.a "bedtime stories" (halah opoto ki)
Ya pokoknya gitu deh, ngerasa bebas sih bisa blogging. Malah adayang buka situs Kpop, ndengerin ipod, ngerjain tugas bikin brosur dari pak maman-guru tik.Aku?Kalo ditanya aku sih males banget ngerjain bikin brosur,orang nggak tau contoh dan caranya. Jadi, aku mending nulis :D heheheh
Lanjut....
Apa ya yang mau aku omongin. Mau tentang SMAN6 kayak nya udah terlalu sering aku ekpose kenegatifan namche....
Oiya adalagi yang baru ambil air kolam buat praktik biologi.
Hadeh, tik itu bebas dan malas -..........-
Senengnya sih,dalamseminggu aku nulis blog cuma bisa pas tik aja.Artinya aku nyolong waktu tik buat blogging.

Ngomong-ngomong, I really need holiday right now!
Terlalu bete sama rutinitas yang "as usual"
Aku pingin jalam-jalan,hunting foto, kuliner 24 jam!!!!!!!!!!!
Depressed.

Selasa, 18 Oktober 2011

Killing time or not?

Hari ini, 9 Oktober 2011.
Sepanjang jalan dari halte trans jogja utama di Malioboro (depan hotel Ina Garuda) sampe halte terakhirnya Malioboro (deket Benteng Vredeburg) banyak kesimpulan yang aku dapetin.
Aku bakal nyeritaian tentang Killing Time nya orang Indonesia-khusus  nya ‘ wong yojo’. Sekarang lagi nge trend banget tangan megang BB. Rasanya kalo gak bawa BB di genggaman-entah torch, gemini, apalah kaga apal, itu mereka ngerasa ndeso alias gaptek. Iya ga sih? Walopun engga tapi mayoritas lah. Aku jadi prihatin, pemuda, bapak-bapak, tante-tante yang dipegang cuma BB. Ini kayaknya autis stadium 6 deh. Sebenernya ga hanya di Malioboro, di tempat-tempat umum kayak di bandara, minimarket, mall, mana pun deh wajibun BBM-an ato sekadar ngutak-ngatik, ganti display picture BBM apa buka FB, Twitter, jejaring sosial intinya. Tapi yang paling sering aku lihat tadi waktu di Malioboro adalah pemuda, bapak-bapak, mas-mas itu tangan kanan BB tangan kiri rokok (kalo ini autis stadium 29,99! Mereka tuh kayak sok iyes gitu. Apalagi di sepanjang jalan Mall Malioboro yang ada jualan ice cream McD. Ada mas-mas yang Cuma berdua sama cewek sambil ngemut ice cream duduk duduk nggak jelas. Ada mas-mas yang bertiga dan masing-masing handphonan senyam-senyum nggak jelas. Ada yang cuma sendiri-melongo sambil ngerokok sampe bibirnya naudzubillah deh ungu terong busuk.
Itu semua aku baru lihatnyan sampe mall. Selepas aku jalan habis mall, semakin sangar lagi. Jari kita ngga cukup buat ngitung berapa banyak mas-mas ngerokok dan buang puntungnya sembarangan.  Kita juga ga mampu ngitungin berapa jumlah orang yang ngemis di Malioboro. Pengemisnya ada yang kreatif ada yang kere (atif). Yang kreatif cuma satu, bapak-bapak tua yang kayaknya udah buta sambil mainin angklung. Yang kere atif (mekso) ibu-ibu paruh baya berdiri sambil nyodorin gelas plastik bekas minuman McD atau KFC. Ada dua sampe tiga orang yang udah tua banget ngemis sambil pincang-pincang, ngesot... Sampe ngenes ngeliatnya. Padahal ada lebih banyak lagi mas-mas yang muda justru buang-buang uang buat beli rokok. Hingga suatu waktu aku bilang sama Atikah, temen SMAku, “Kenapa ya mas-masnya udah tau miskin malah ngabisin uang buat beli rokok? Nggak kreatif banget deh”...
I think, kenapa gitu aku harus lahir diantara orng-orang yang pasif. Di Indonesia mungkin hampir semua penduduknya pasif. Contohnya ngemis. Yah, masih muda gitu secara ya mbok cari kerja kek, bikin-bikin kerajinan... Ya ngga semua nya sih, tapi kebanyakan. Contohnya bisa disaksikan di Malioboro.
Aku sempet mikir apa kata bule-bule itu? Apa yang ada di otak mereka pas lihat ibu-ibu tua merintih mohon dikasih duit? Apa mereka bilang, “Apa ini?” atau “Ini lagi ngapain?”, atau apa sebenernya. Malu nggak? Aku sih malu.
Seharusnya pusat wisata di Jogja tuh ga ada abang-abang ngerokok, pengemis-pengemis itu. Paling ngga orang ngeliatnya bersih. Mungkin Malioboro sumpek karena kebanyakan orang dagang, nyopet, anak muda nongkrong sambil ngerokok, orang ngemis... Iya nggak?
Kasihan, too late kayaknya buat ngerubah image itu semua.
So, kesimpulannya dari apa yang aku lihat hari ini di Malioboro adalah orang Indonesia ga respect sama lingkungan, menghabiskan waktu dengan melakukan hal sia-sia seperti ngerokok-BB an, terus juga ga bisa membatasi diri dengan apa yang dia lakukan, contohnya lagi ngeroko dengan puasnya di sudut kota. Sumpah ya, sesuatu banget...
Oya, satu lagi. Di Malioboro apapun bisa jadi uang-soalnya di jual. Parfum Bvlgari yang di jual di deket trotoar (?), jual sate lemak, jual rokok, jual kaset jadul jamannya uyut ku masih baby (?), ada juga laba-laba yang dari benang, bros juga ada, jam tangan, hamster, gorengan, gelang, kalung, kumang (sejenis keong kecil) yang dilukis warna-warnilotis, sego pecel, es tip-top (kalo yang aku liat ini warnanya ijo kayak es kado), ada jual tas, topi, dll macem-macem lah pokoknya.
Hari ini, aku juga ngerasain hal yang memprihatinkan banget pas aku lagi di Trans Jogja mau pulang sama Andria. Jadi gini, karena rame banget, aku sama Andria terpaksa berdiri. Waktu itu ada mas-mas yang duduk persis di samping Andria di sebelah kiri. Karena pas itu Androa capek banget aku sengaja bilang, “An, duduk aja ya... ntar gantian sama mas-mas nya...” berkali-kali aku ngomong gitu. Mas nya juga sempet lirak-lirik aku sih. Aku juga bilang ke Andria, “tau gak kenapa Paris itu romantis? Soalnya cowok-cowok di sana memegan teguh kata-kata Ladies First, jadi kalo ada cewek berapapun usianya yang gak dapet kursi pas di trasnportasi umum, si cowok bakal mempersilahkan cewek itu duduk...” HAHAHA pas kata-kata Ladies First sengaja aku kencengin dengan tujuan mas nya denger dan ngerasa kesindir terus nturuh Andria duduk. Eh ternyata dia gak respect coba. Nyebelin. Cowok budeg -..-
Pas aku dapet tempat duduk baru duduk sekitar 15 menit, ada ibu-ibu sama dua anaknya yang gak dapet tempat duduk. Dan itu masih ada mas-mas nyebelin yang aku ceritain di awal tadi. Aku pingin ngasih kursiku buat dia tapi posisiku paling belakang. Aduh.
Setelah niatku bener-bener akhirnya aku panggil ibu tadi, “Bu, duduk disini” ternyata oh ternayata ibu itu, “Iya mbak iya mbak, makasih mbak” sambil nuntun kedua anaknya. Lega banget aku bisa berbuat baik sama seseorang. Mas nyebelin cuma diem.
Dasar cowok.
Sampe di halte janti ada yang naik bus ibu-ibu lagi hamil sama ibu-ibu yang bawa anak, sama bule tua-perempuan. Hey, mas-mas nyebelin tadi tetep duduk.
Dongkol. Gonduk banget.
Gimana ya? Di bus ini yang duduk yaah bisa di maklumi lah ada dua ibu tua, mbak-mbak gendut. Sebenernya di jok belakang ada yang masih muda. Cuma kan kasian kalo ibu hamil tadi suruh duduk paling belakang. Bisa bisa banjir muntah. Mabok.
Yang kasiannya ada bule perempuan dan udah tua! Dia berdiri di deket pintu sambil nenteng belanja sayuran. Coba kalo “aku ada 3” aku bakal bilang sama ibu hamil tadi, “Ibu duduk aja...” dan sama bule-cewek-tua, “Have a sit ma`am, it`s okay for me...”
Kasian banget deh...
Jadi sebenernya kita kurang bisa menghormati orang yang lebih membutuhkan dari pada kita. Entah dia muda, perempuan, tua..
Ini cerita baru dari Jogja, Malioboro, sudut keramaian kota. Gimana di luar jogja??? Uh God, prihatinisasi deh.
Hopefully dari cerita ini, banyak hal yang bisa di ambil dan di terapkan dengan maksimal dan baik!

Sabtu, 08 Oktober 2011

Pelajaran Tik (baca: bosen)


Setiap kata yang ada pasti punya cerita. Setiap pengorbanan yang ada pasti punya makna. Setiap apa yang dilakukan karena-Nya pasti ada hasilnya. Soalnya Dia udah punya buku, which is apa yang kita lakukan karena-Nya pasti dapet pahala. Semua itu nggak lepas dari niat dan ikhlas.
Dia menciptakan waktu, yangmana kita harus mampu memaksimalkannya. Contohnya kalo lagi ga ada kerjaan mending istirahat deh (baca: refreshing, ya nonton, baca novel, maen apa gitu). Tapi yang sampe sekarang masih aku pikirin itu, kenapa Dia Cuma menciptakan hari Minggu satu hari aja? Kenapa gak 5 hari? Semakin banyak belajar (baca: ngapalin rumus2) maka semakin kita cepet lupa. Lhah, kalo belajar sambil maen, santai lah kan enak tuh. Bisa keserep semua rumus2 rese` itu.
Haha, jkd deh. Bosen banget -..- sekarang pelajaran dan gurunya Cuma ngomong. Itupun entah ngomong dan negejelasin apa dan sama siapa? (Nah lho, complicated banget) Dari pada gak ada kerjaan mending nulis-biar keluar semua unek-unek di hati (lebay).
Lari dari topik. Pingin liburan. Eh sebentar, tau ga? Cita-cita ku sejak masuk SMA tuh:
1.       1. Setiap hari Minggu tidur sepuasnya.
2.       2. Liburan ke tempat2 yg adem (kaliurang, lembang) pokoknya bias sampe nginep di villa haha :D
Ekstrim banget ga sih cita-citaku? Uang siapa coba?
Lari lagi. Tiba-tiba kangen masa smp…
Lari lagi. Tiba-tiba pingin pulang, sekarang!
Lari lagi. Laper banget eee (Kebanyakan lari)
Enough ngata2in guru hehe><

Rabu, 21 September 2011

Adalah dia

Dia punya makna, jangankan hanya dia, setiap deretan huruf nya ada sesuatu yang pasti berarti. Apalagi jika kita membacanya dengan hati, membuatnya dengan ikhlas, dan menciptakannya dengan realita yang murni.
Dia punya jiwa yang setiap manusia jika membacanya atau mendengarnya pasti akan tersenyum, bahkan mungkin ada yang hanya melongo, tak kenal dia.
Dia punya misteri, dia hadir dengan setiap kata yang bersahutan.
Setiap apa yang orang ciptakan, selalu berusaha membuat dia dimengerti manusia.
Dia ada di lintasan benak manusia, sejatinya dia lahir untuk melengkapi bahasa tersirat manusia.
Dia bergandengan dengan rima dan bait.
Menyempurnakan tiap-tiap tekanan frase.
Dia bisa jadi elegi,
hymne,
ode,
balada,
satire

Dia juga bisa jadi sejarah tertulis, yang ada karena cuplikan masa


Kau tahu, dia siapa?



Sajak adalah dia.




Nurkhalisha Ersyafiani. September 2011

Unknown poem

Aku melihat, dari berbagai pandangan dalam kacamata dunia
Aku mendengar, dari berbagai suara dalam  jeritan manusia
Aku merasa, dari berbagai hati nurani dalam cakrawala kehidupan
Beban hidup selalu singgah dari setiap celah yang kita dapat
Pijakan itu selalu ada dari setiap langkah yang teratur

Hidup punya gradasi
Merah
Kuning
Biru
Ungu
Hijau
Semua punya kharisma yang abstrak

Hidup adalah untuk mencari sinergi sesama manusia
Agar bisa berbagi dari hati ke hati
Menyalurkan aspirasi satu sama lain

Seharusnya hidup mudah, toh dunia hanya fatamorgana
Semestinya hidup bukan bebaan, toh semua termuat dalam takdir
Lalu mengapa problema diciptakan?
Lalu manusia mempersulit?

Nurkhalisha Ersyafiani, September 2011

Speech Deliver, assignment from Mr.Harwanto

Reading Culture
To the honorable teacher, Mr.Harwanto and all of my friends.
Assalamu`alaikum Wr.Wb. Good morning everybody.
First of all I want to introduce my self. My name is Nurkhalisha Ersyafiani, I come from 6 Senior High School grade X6. In this opportunity I would like to deliver my speech entitled “Reading Culture”
I start my speech by asking question, do you like reading?
Brothers and sisters...
Most people in Indonesia do not interest to read diligently, but part of them like to read. Why it happens? There are two answers, because they do not realize how important is and they do not know the benefits of reading. Whereas there are many advantages of reading.
Brothers and sisters...
In this time I will tell you only three points how good reading is.
First, open our inspiration. By reading, we will know many things and it inspires us to know the new thing that we did not know yet. Such as, by reading health books we will master more a pattern of healthy life. Then, if we read a book that tell us about traveling or history of many countries in the world, we will get a motivation to go around the world and learn about it.
Second, add our knowledge. Beside open inspiration, reading can enhance our knowledge. We know that there is a slogan said “Book is the windows to the world” it mean the more we read, the more knowledge we get. For example, we read about research in Indonesia so that we can try and make an experiment that can be useful for human life, example Kito Juice is markisa mix with tomato can control our cholesterol.
Third, rise our creativity. By reading, our creativity will stimulated. Such as, reading about paper craft or handy craft so that we will have an idea to develop it and produce something valuable from paper.
Brothers and sisters...
Because of technological developments that bring two things, positive and negative effects, many people especially teenager using gadget like handphone, netbook, and other. Beside for communication, they use it to search information, knowledge, science and many things that more up to date. The result is reading can be done wherever and whenever we want. Not only from a book, but also from internet we can get many things that can be useful and we apply it in our life.
Brothers and sisters...
Based on my explanation, it is clear that reading have a special advantage that help and solve our daily problem. So, start from now “Make Reading Being Your Habit!”
I think that`s all my speech. Hopefully it can be useful for us.
Thank you for your attention.
Wassalamu`alaikum Wr.Wb.


Name : Nurkhalisha E.
                                 Class : X6/25

Bu Tri

Aku punya guru, namanya bu tri.

  • galak
  • kasar
  • sok
Hate!
Kesanku pertama emang sok killer, PERFEKSIONIS!
Metode ngajarnya aku ga suka, ngatain kelasku "tong kosong berbunyi nyaring, gak punya otak, impossible masuk IPA, kelas mati"

Hey Guys, I wanna ask you something! Kalo sak Indonesia gurune kayak gitu, akan jadi pemarah seluruh pelajar SMA.

Mendidik sih boleh, keras sih oke, tapi mbok yao jangan ngomong kasar yang membuat semua mental anak DOWN!
Ini, satu hal yang bikin aku bisa ngomong kalo dia munafik :( dia bilang sama seluruh anak kelas kalo dia tulisannya bagus, dipake buat nulis ijazah. Tapi dia juga bilangm saya sengaja kalo ngajar tulisannya saya jelek-jelekkin biar kalian merhatiin (batinku: caper)

Tapi ya guys, tulisane tuh bener2 elek, kali kedip sekali aja, bakal susah bacanya ( hiperbola )
Tapi dia kan ga bersyukur toh? tulisan udah bagus2 kok malah di jelek2 in -..-

Yah, ini adalah sejumput cerita tentang bu tri...

Sebuah Masa, Sebuah Cerita


Kita ada dalam satu masa
Dalam satu waktu
Dalam sebuah jalinan hati

Kita sahabat yang berani unjuk gigi
Kemanapun kita pergi
Cerita klasik selalu dibawa

Kita adalah satu, dimana 24 jam tertentu kita habiskan bersama
Menari berirama
Menyanyi sesuka ria

Tapi ketika masa itu jatuh dan tak bisa bangun lagi
Kita terlepas
Kita terpisah

Keputus asaan yang menyelubungi mimpi kita
Tapi kesetiaan yang memberi energi di jiwa kita

Karena aku dan kamu adalah kita